Jumat, 08 September 2017

Seni Tradisional Malang


 1. Tari topeng Malang

Tari Topeng Malang sangat khas karena merupakan hasil perpaduan antara budaya Jawa Tengahan, Jawa Kulonan dan Jawa Timuran (Blambangan dan Osing) sehingga akar gerakan tari ini mengandung unsur kekayaan dinamis dan musik dari etnik Jawa, Madura dan Bali. Salah satu keunikannya adalah pada model alat musik yang dipakai seperti rebab (sitar Jawa) seruling Madura (yang mirip dengan terompet Ponorogo) dan karawitan model Blambangan.

2. Cerita Panji
Panji Pulangjiwo adalah tokoh dari Malang,Jawa Timur yang hidup pada masa Kesultanan Mataram sedang gencar-gencarnya dalam melakukan penyatuan pulau Jawa antara tahun 1600, saat itu Kesultanan Mataram sedang dipimpin oleh Sultan Agung. Panji Pulangjiwo adalah tokoh nyata yang namanya kemudian melegenda dalam sejarah Malang. Pada perang tahun 1614 antara Malang melawan Mataram, Panji Pulangjiwo inilah yang telah berhasil membunuh Tumenggung Surantani dari Mataram.

3. Tari tradisional

Seperti halnya di Kota lain, wilayah yang kental akan sisi budayanya ini juga memiliki tarian khas. Salah satunya yakni tari Beskalan. Umumnya, tarian ini dimainkan oleh empat orang penari wanita. Nama Beskalan berasal dari kata Bakalan yang dulunya dipertunjukkan dijalanan seperti pengamen.

Ciri khas kostum yang dikenakan para penarinya yakni sanggul yang dihias dengan cundhuk menthul yang terletak pada bagian kepala penari, lalu ada selendang yang disampirkan di leher, selanjutnya ada kemben yang dipadukan dengan ilat-ilatan, dan untuk bawahan digunakan celana selutut serta kain tambahan di sisi depan dan belakang celana. Tak cukup dengan itu saja, masih ada kaos kaki putih dan gongseng di kaki
Jika tari Remo lebih menonjolkan sisi maskulin, maka tari Beskalan ini lebih menunjukkan sisi kecantikan dan kelincahan wanita. Dimana dari sisi gerakan, tarian ini terlihat lebih lincah, dinamis, dan anggun daripada tari Remo.
Untuk musik iringannya, tari yang mulai berkembang pada tahun 1930-an ini diiringi oleh kendang, jidor, dan lain-lain. Namun, seiring waktu kini tarian ini lebih banyak diiringi oleh gamelan jawa dan laras slendro.
Cikal bakal munculnya tari Beskalan ini menurut beberapa sumber sejarah yakni merupakan suatu bentuk tarian ritual yang dilakukan oleh masyarakat Malang pada zaman dahulu ketika akan membuka lahan atau mendirikan bangunan. Pada saat mengawali penggalian tanah, biasanya diadakan ritual penanaman tumbal yang sering disebut cok bakal atau lazimnya dikenal sesajen. Umumnya, tumbal yang digunakan adalah kepala kerbau. Tumbal diartikan sebagai sedekah bumi yang harus dilakukan agar terhindar dari bahaya. Juga supaya lahan yang dibuka tersebut diberi kesuburan.
Tari Beskalan yang digunakan untuk mengiringi jalannya ritual tersebut dianggap sebagai wujud rasa syukur dan rasa hormat terhadap leluhur agar dijauhkan dari bahaya dan diberkati tanah yang subur serta rejeki yang melimpah. Selain mengiringi ritual, tarian ini meruapakan salah satu yang wajib ada di acara bersih desa. Namun, hanya beberapa daerah tertentu yang membuat peraturan ini.
Layaknya tarian tradisional lainnya, tari Beskalan menggambarkan rasa syukur dan hormat kepada leluhur. Juga merupakan simbol awal dari kehidupan.
Kini, tari Beskalan sering menjadi tarian pembuka acara-acara budaya dan juga sebagai tarian selamat datang untuk menyambut tamu-tamu besar ataupun rombongan wisatawan.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Amazing Malang Template by Ipietoon Cute Blog Design